Wisata Kampung Ketupat Jalan Ditempat, Investor Bahkan Menunggak Hingga 400 Juta

Foto : Obyek Wisata Kampung Ketupat. (ist)

BORNEOTREND.COM, KALSEL - Obyek wisata olahan Kampung Ketupat di Kelurahan Sungai Baru kembali jadi sorotan. Alih-alih berkembang, kawasan yang sempat digadang sebagai ikon wisata kota ini justru terbebani tunggakan sewa ratusan juta rupiah dari pihak pengelola, PT Juru Supervisi Indonesia.

Sesuai perjanjian, penyewa wajib membayar sewa tahunan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Aturannya bahkan tegas: kontrak otomatis diputus bila tiga tahun berturut-turut tidak ada pembayaran.

Faktanya, PT Juru Supervisi Indonesia sudah lebih dari dua tahun mangkir dari kewajiban. Denda pun ikut menumpuk.

“Kalau dihitung, kewajiban sewa dan dendanya sekitar Rp400 juta. Itu akumulasi dari dua tahun lebih tidak ada pembayaran,” tegas Kabag Hukum Setdako Banjarmasin, Jefri Fransyah, Rabu (10/9/2025).

Menurut Jefri, pihaknya sudah berkomunikasi dengan perusahaan terkait. Hasilnya, mereka justru menyatakan ingin mengakhiri kerja sama. Namun, pemutusan kontrak tidak otomatis menghapus kewajiban.

“Kita tinggal menunggu surat resmi pengakhiran dari mereka. Di Kampung Ketupat juga ada beberapa aset mereka. Kalau itu mau dihitung, maka kekurangannya tetap harus dibayarkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegagalan PT Juru Supervisi Indonesia mengembangkan kawasan wisata ini jadi salah satu alasan tunggakan terjadi.

“Faktanya usaha mereka tidak berjalan sesuai ekspektasi. Itu yang menyebabkan keterlambatan pembayaran,” beber Jefri.

Kini, nasib Kampung Ketupat masih menggantung. Publik menanti langkah tegas Pemko, apakah akan mencari investor baru atau justru mengambil alih pengelolaan secara langsung, agar kawasan ini tidak sekadar menjadi nama tanpa geliat wisata.

Sebagai catatan, Kampung Ketupat pertama kali digarap pada masa kepemimpinan Wali Kota Ibnu Sina. Kawasan ini sempat tutup dan terbengkalai, sebelum akhirnya dibuka kembali dengan pengelola lokal.

Harapannya, pengelolaan baru mampu menghidupkan kembali denyut wisata yang pernah jadi kebanggaan warga Banjarmasin.

Sumber: amnesia.id