Festival Baayun Maulid 2025 di Banjarbaru: Tradisi Banjar yang Kian Mengakar

BAAYUN MAULID: Masyarakat antusias mengikuti Festival Baayun Maulid 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui UPTD Museum Lambung Mangkurat – Foto Abdi Persada FM


BORNEOTREND.COM, KALSEL - Sebanyak 165 peserta dari berbagai usia mengikuti Festival Baayun Maulid 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui UPTD Museum Lambung Mangkurat, Rabu (17/9/2025), di halaman museum Banjarbaru. 

Kegiatan yang mengusung tema “Baayun Baimbai, Maambil Berkah-Nya”digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW  serta sebagai wujud pelestarian tradisi sekaligus momentum mempererat kebersamaan masyarakat Banua.

Gubernur Kalsel, Muhidin dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Adi Santoso, menyambut baik dilaksanakannya kegiatan ini. Ia berharap Baayun Maulid dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik turut melestarikan budaya Baayun Maulid

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi sebagai peserta bersama-sama kita lestarikan tradisi pada hari ini,” katanya.

Menurutnya, Baayun Maulid merupakan salah satu warisan budaya Banjar yang sarat dengan nilai dakwah para ulama terdahulu, serta mencerminkan upaya mendialogkan ajaran agama dengan budaya lokal, sehingga lebih mudah diterima dan dipahami masyarakat.

“Layaknya sebuah upacara syukuran, maka dalam kegiatan Baayun Maulid kita mendapat beberapa kelengkapan upacara yang bisa kita lihat saat ini seperti ayunan, piduduk dan janur yang menghiasi ayunan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Muhammad Taufik Akbar menyampaikan, kegiatan diikuti sebanyak 165 peserta yang terdiri dari 84 laki-laki dan 81 perempuan. Peserta paling muda berusia 1 bulan 23 hari, sedangkan paling tua berusia 63 tahun 8 bulan 14 hari.

“Kondisi ini membuktikan bahwa Baayun Maulid bukan hanya ritual budaya semata, melainkan juga wadah kebersamaan lintas generasi,” ucapnya.

Taufik Akbar menambahkan, tingginya antusias masyarakat setiap tahun menjadi bukti bahwa tradisi ini semakin melekat di hati warga Banua.

“Kami berharap kegiatan ini terus mendapat dukungan luas dari masyarakat. Bahkan, jika anggarannya memungkinkan, jumlah peserta bisa kami tingkatkan,” pungkasnya.

Sumber: kalselprov.go.id/abdipersadafm

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال