Bantuan Pangan Cair Oktober-November 2025, Pemerintah Tambahkan Minyak Goreng untuk 18 Juta Keluarga

BANTUAN PANGAN: Selain beras, masyarakat akan mendapatkan minyak goreng jenis Minyakita sebanyak 2 liter per bulan untuk penyaluran program bantuan pangan untuk periode Oktober dan November 2025 – Foto Net


BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Pemerintah resmi menambah komoditas minyak goreng dalam program bantuan pangan untuk periode Oktober dan November 2025. Sebanyak 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) akan mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram per bulan serta minyak goreng jenis Minyakita sebanyak 2 liter per bulan, sehingga total minyak goreng yang disalurkan dalam dua bulan mencapai 4 liter.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa untuk alokasi dua bulan tersebut, pemerintah menargetkan penyaluran 365,5 ribu ton beras dan 73,1 ribu kiloliter minyak goreng ke seluruh PBP di Indonesia.

"Jadi sudah diputuskan bantuan pangan minyak goreng 2 liter dikali 2 bulan, berarti totalnya 4 liter," ungkap Arief dalam keterangannya, dikutip Selasa (23/9/2025).

Arief menuturkan anggaran yang disiapkan pemerintah totalnya mencapai Rp 6,5 triliun. Ia merencanakan penyaluran ke masyarakat dilakukan secara one shoot atau sekali salur sekaligus.

"Rp 6,5 triliun itu untuk bantuan pangan dalam bentuk beras plus minyak goreng. Kalau bantuan pangan minyak goreng sekitar Rp 1,1 triliun. Lalu sekitar Rp 5,3 triliun untuk bantuan pangan beras. Jadi totalnya Rp 6,5 triliun," tambah Arief.

Langkah penambahan komoditas minyak goreng dalam paket bantuan pangan diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat berpenghasilan rendah. Ini karena dinamika harga minyak goreng turut berandil pada tingkat kemiskinan di Indonesia.

Adapun menurut Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas minyak goreng turut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan pada Maret 2025. Kenaikan harga minyak goreng dicatat BPS terjadi di Februari 2025 dibandingkan Maret 2024.

Sementara, masih menurut BPS, komoditas beras memberikan andil terbesar terhadap garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Pada Maret 2025, beras berkontribusi sebesar 21,06 persen di perkotaan dan 24,92 persen di pedesaan. Oleh karena itu, langkah pemerintah memastikan kelanjutan program bantuan pangan merupakan keberpihakan nyata bagi rakyat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga telah memastikan tambahan komoditas untuk program bantuan pangan Oktober dan November. Anggaran pun telah disiapkan oleh Kementerian Keuangan.

"Tadi dibahas terkait dengan operasionalisasi Paket Ekonomi 8+4+5 yang terdiri dari seluruhnya 17 paket. Yang pertama 8 program paket yang diberlakukan di tahun 2025. Bantuan pangan tadi ditambahkan selain 10 kilogram beras untuk 2 bulan, ditambahkan 2 liter MinyaKita," beber Airlangga.

Sumber: detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال