 |
| BICARA: Wakil Bupati Kotabaru Syairi Mukhlis, menyampaikan sambutan dalam penutupan Festival Budaya Saijaan (FBS) 2025 - Foto Dok Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALSEL – Festival Budaya Saijaan (FBS) 2025 yang masuk dalam daftar 110 unggulan Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf resmi ditutup di kawasan wisata Siring Laut, Kotabaru, Minggu (24/8/2025) malam.
Mengusung tema “Magic From The Sea”, FBS tahun ke-11 ini menampilkan kekayaan budaya pesisir dan keragaman etnis Kotabaru. Filosofi tema diangkat dari tradisi lokal masyarakat Bajau Samah, di mana Sandro (tokoh adat) dipercaya mampu mengubah air laut menjadi tawar hanya dengan menancapkan tongkat adat (ancak) ke laut.
Penutupan dilakukan Wakil Bupati Kotabaru Syairi Mukhlis, S.Sos, mewakili Bupati Kotabaru. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana pelestarian warisan seni dan budaya lokal.
“Festival Budaya Saijaan mampu memotivasi para seniman, budayawan, dan komunitas seni untuk terus berkreasi, berinovasi, serta mengaktualisasikan diri melalui karya dan prestasi,” ujarnya.
Syairi juga berharap FBS dapat terus dipertahankan sebagai agenda unggulan. “Mudah-mudahan tahun depan FBS bisa kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara dengan kemasan yang lebih menarik,” katanya.
Rangkaian penutupan dimeriahkan dengan penyerahan hadiah berbagai lomba, mulai dari drumband, lagu Banjar, kostum karnaval, kapal balap Bajau, hingga pawai budaya. Hadiah diserahkan langsung oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf RI, Fajar Hutomo; Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Sulkan; serta Wakil Bupati Kotabaru.
Suasana malam penutupan semakin semarak dengan penampilan tarian “Keragaman Budaya untuk Saijaan” dari Sanggar Nuansa Banjarmasin, serta musik etnik Indonesia yang dibawakan musisi Balawan bersama Vanessa Zee. Ribuan warga yang hadir terlihat antusias menikmati suguhan seni hingga akhir acara.
Dengan kemasan inovatif dan partisipasi lintas komunitas, FBS 2025 membuktikan diri sebagai salah satu event budaya yang tidak hanya menguatkan identitas Kotabaru, tetapi juga berpotensi menjadi magnet wisata unggulan di Kalimantan Selatan.
Sumber: Kominfo Kotabaru