Void Tambang Jadi Sumber Air Bersih, Wagub Kaltim Dukung Inovasi Lingkungan PT KPC

 

FOTO BERSAMA: Wagub Kaltim Seno Aji beserta jajaran saat kunjungan kerja ke Tanjung Bara, Kutai Timur, Kamis (10/7/2025) - Foto Dok Nett

BORNEOTREND.COM, KALTIM- Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) H. Seno Aji, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif PT Kaltim Prima Coal (KPC) dalam memanfaatkan void bekas tambang menjadi sumber air bersih untuk masyarakat. 

Langkah ini dinilai sebagai terobosan dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sekaligus bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Hal ini disampaikan Wagub Kaltim Seno Aji saat kunjungan kerja ke Tanjung Bara, Kutai Timur, Kamis (10/7/2025). 

Dalam kunjungan tersebut, Wagub Kaltim Seno Aji didampingi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kaltim Fitriansyah, serta tim peneliti Universitas Mulawarman yang dipimpin Prof. Dr. Marlon Ivanhoe Aipassa. Mereka diterima langsung oleh Chief Operating Officer PT KPC Hendro Ichwanto, bersama GM External Sustainability and Affairs Division Wawan Setiawan.

“Pemanfaatan void bekas tambang menjadi air bersih yang saat ini digunakan oleh sekitar 80 persen warga Sangatta merupakan bukti bahwa reklamasi lahan pascatambang bisa memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Seno Aji. 


Ia menilai, pendekatan ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan tambang lain di Indonesia.

Tak hanya menciptakan solusi atas masalah air bersih, inisiatif KPC ini juga menjadi bagian dari riset kolaboratif antara Brida Kaltim dan Unmul, yang fokus pada strategi pengelolaan lingkungan dan sosial di perusahaan tambang. Lokasi riset meliputi tiga perusahaan utama: PT KPC, PT Indominco Mandiri, dan PT Kideco Jaya Agung.

Sementara itu, Kepala Brida Kaltim Fitriansyah, menambahkan bahwa Kaltim masih menghadapi tantangan besar dalam hal kualitas lingkungan hidup, terutama terkait ketersediaan air bersih. Oleh karena itu, kolaborasi riset seperti ini penting untuk melahirkan kebijakan berbasis data.

“Riset kami selalu melibatkan banyak pihak, mulai dari akademisi, swasta, hingga asosiasi. Harapannya, rekomendasi yang dihasilkan bisa dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan strategis,” jelas Fitriansyah.

Dilain pihak, COO PT KPC Hendro Ichwanto, menyambut baik kolaborasi tersebut dan berharap riset yang dilakukan bisa memberikan masukan konstruktif. 

“Kami terbuka terhadap kritik dan saran. Kalau ada catatan dari tim riset, tentu akan menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk terus memperbaiki program yang sudah dijalankan,” tukasnya.

Sumber: Nett

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال