![]() |
Liana Saputri dan Jhony Saputra, anak dari Haji Isam, yang miliki koleksi mobil mewah – Foto Tangkapan layar instagram @lianajhonlin12 |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Lonjakan harga saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) membuat harta kekayaan dua anak Haji Isam—Liana Saputri dan Jhony Saputra—melonjak drastis. Dalam satu hari perdagangan, Senin (21/7/2025), kekayaan keduanya bertambah hampir Rp 485 miliar.
Harga saham PGUN melonjak 19,30% ke level Rp 680 per saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 3,90 triliun. Pada sesi awal perdagangan, saham PGUN bahkan sempat menyentuh batas auto rejection atas (ARA) di level Rp 710, sebelum terkoreksi tipis menjelang penutupan.
Total transaksi saham PGUN hari ini mencapai Rp 915 juta, dan kapitalisasi pasar perusahaan meningkat sebesar Rp 632 miliar dibanding hari sebelumnya yang berada di kisaran Rp 3,27 triliun.
Dampaknya langsung terasa terhadap kekayaan pemegang saham utama PGUN. Dua anak Haji Isam, yakni Liana Saputri dan Jhony Saputra, tercatat mengalami kenaikan nilai kepemilikan saham sebesar Rp 484,68 miliar hanya dalam satu hari. Kini, total kekayaan gabungan keduanya yang tertanam di PGUN menyentuh angka Rp 2,99 triliun.
Lonjakan ini mempertegas posisi PGUN sebagai salah satu saham sektor agribisnis yang menarik perhatian pelaku pasar di tengah fluktuasi pasar saham. Keberadaan figur-figur muda dari keluarga konglomerat seperti Liana dan Jhony dalam struktur pemegang saham utama juga menjadi sorotan tersendiri, terutama dalam dinamika pasar dan kepemimpinan perusahaan publik ke depan.
Harta Kekayaan Anak Haji Isam
Haji Isam diketahui merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Adapun gurita bisnis yang dimiliki bergerak di banyak sektor, termasuk pertambangan, pelayaran, hingga perkebunan kelapa sawit dan sektor pangan lain.
Sejumlah bisnis tersebut diketahui dikelola oleh kedua anaknya, yang ikut menjadi pemegang saham di sejumlah perusahaan pengendali emiten yang terafiliasi dengan dirinya di Bursa Efek Indonesia.
Harta kekayaan dua anak pengusaha sawit crazy rich Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam, ditaksir mencapai Rp 2,99 triliun. Harta kekayaan tersebut adalah yang terikat di saham emiten kelapa sawit Pradiksi Gunatama (PGUN). Adapun hari ini harta anak Haji Isam mengalami kenaikan Rp 484,68 miliar menyusul lonjakan harga saham PGUN.
Meski memiliki harta kekayaan yang fantastis dan naik signifikan hari ini, namun nyatanya angka tersebut berkurang drastis atau turun 3,54 triliun dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.
Lenyapnya harta Liana Saputri dan Jhony Saputra terjadi karena kinerja emiten milik mereka yang melempem serta aksi divestasi atas saham yang dimiliki oleh keduanya.
Saham PGUN saat ini tercatat berada di harga Rp 680/saham dengan kapitalisasi Rp 3,9 triliun. Harga tersebut telah ambruk nyaris 50% dari titik tertinggi di Rp 1.350/saham dengan valuasi Rp 7,74 triliun.
Pada valuasi tertinggi awal Januari 2023 lalu, harga kekayaan gabungan keduanya tercatat mencapai Rp 6,53 triliun atau masing-masing senilai Rp 3,26 triliun. Harta tersebut dimiliki anak Haji Isam lewat kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32% secara bersama.
Dua perusahaan pengendali PGUN milik anak Haji Isam adalah PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).
Saat ini harta keduanya di aset tersebut telah berkurang drastis dan tersisa Rp 2,99 triliun atau lenyap Rp 3,54 triliun dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.
Sebelumnya, dua perusahaan milik Liana dan Jhony tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN yang kini bersisa 76,69% atau masing-masing sekitar 38%. CAR dan AAL menjual 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada pada 20 Maret 2023 dengan total perolehan dana segar senilai Rp 352 miliar.
Meski harga sahamnya telah turun tajam dalam dua tahun terakhir, saham PGUN masih mengalami kenaikan 491% dari harga penawaran umum perdana lima tahun lalu.
Liana dan Jhony tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan langsung paling besar kala perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana. Kepemilikan keduanya nyaris sama rata sebelum IPO, dengan Liana tercatat sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN hingga saat ini.
Liana yang kala IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.
Sementara itu, Jhony yang kala IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.
Sumber: cnbcindonesia.com