Pemerintah Target Hentikan Impor Gula dan Garam Konsumsi, Fokus Capai Swasembada 2025

Buruh mengangkut gula impor dari kapal yang sandar di pelabuhan – Foto detik.com


BORNEOTREND.COM, JAKARTA – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menghentikan impor sejumlah komoditas pangan strategis pada 2025, termasuk gula konsumsi dan garam konsumsi. Kementerian Pertanian menyatakan kebijakan ini merupakan bagian dari upaya percepatan swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Pertanian (Wamen) Sudaryono menyebut, selain gula dan garam konsumsi, pemerintah juga menargetkan untuk tidak mengimpor beras dan jagung. Target ini ditekankan secara langsung oleh Presiden kepada jajaran kementerian terkait.

"Kami memastikan dan kami percaya bahwa kami dapat mencapai swasembada, dan kami tidak perlu impor lagi tahun ini, di tahun 2025, karena presiden kita memberikan target, tahun ini, pada 2025, kita tidak boleh impor beras, kita tidak boleh impor jagung, kita tidak boleh impor gula konsumsi, bukan gula industri, dan kita tidak boleh impor garam konsumsi, bukan garam industri, tetapi garam konsumsi," kata Sudaryono dalam sambutannya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

Sudaryono menjelaskan, saat ini pemerintah memiliki cadangan beras 4,5 juta ton dan diserap Perum Bulog dengan HPP Rp 6.500 dengan kualitas apapun.

"Kita dapat menjamin bahwa kita dapat mencapai swasembada beras tahun ini, 2025," jelasnya.

Berdasarkan catatan detikcom, pemerintah akan mengimpor gula 200 ribu ton. Keputusan tersebut diambil pada pertengahan Februari 2025, saat kondisi harga gula mulai bergejolak.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menjelaskan swasembada pangan berarti kontribusi produksi pangan dari dalam negeri sebesar 90%. Keputusan impor gula diambil lantaran pemerintah melihat gejolak harga gula yang mulai naik, meskipun produksi dalam negeri mencukupi.

Arief kala itu menyebut, kebutuhan gula konsumsi mencapai 250 ribu ton. Ia memperkirakan stok saat itu hanya mencukupi hingga 5 bulan ke depan, yakni sebanyak 4,5 juta ton. Ia menyebut cadangan gula ini akan digelontorkan saat harga gula bergerak naik sembari menunggu panen raya yang jatuh pada April-Mei.

"Kalau swasembada itu artinya kalau produksinya dipenuhi dari lokal 90% sampai 100%. Itu swasembada. Kalau gula selama ini, tahun lalu kan kita mengimpor sekitar 700 ribu ton," kata Arief saat ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).

Sumber: detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال