![]() |
| WAWANCARA: Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalteng Agie - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALTENG- Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Agie, mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng untuk segera memantau kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 6 Kelurahan Panjehang, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya.
Hal ini menyusul temuan minimnya kehadiran guru di sekolah tersebut selama kegiatan reses beberapa waktu lalu.
Agie mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi SMK Negeri 6 yang dinilai memprihatinkan. Selama dua hari berada di sekolah tersebut, ia tidak melihat aktivitas mengajar guru meskipun gedung sekolah dan fasilitasnya terbilang memadai, bahkan terdapat rumah dinas guru.
"Gedungnya bagus, fasilitas juga memadai, bahkan rumah dinas untuk guru tersedia. Tapi manusianya, dalam hal ini gurunya, tidak ada," tegas Agie, Kamis (17/7/2025).
Kondisi tersebut, menurut Agie, sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan siswa. Ia khawatir para siswa hanya akan mendapatkan ijazah SMK secara administratif, namun kompetensinya hanya setara lulusan SMP.
"Kalau seminggu cuma satu kali belajar, apa yang bisa masuk ke otak anak-anak kita ? Ini persoalan serius," ujarnya.
Agie menilai ketidakhadiran guru secara masif di SMK Negeri 6 Palangka Raya merupakan bentuk pengabaian terhadap masa depan generasi muda.
Ia mempertanyakan efektifitas anggaran yang dialokasikan untuk sekolah tersebut jika kegiatan belajar mengajar tidak berjalan maksimal.
"Sekarang, guru tidak hadir, tapi gaji dan tunjangan tetap jalan. Kalau seperti ini terus, lebih baik sekolahnya ditutup saja," katanya.
Agie mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng untuk segera turun tangan dan menindaklanjuti persoalan tersebut.
Agie mengingatkan bahwa pendidikan merupakan pondasi utama pembangunan daerah, dan ketidakhadiran guru secara masif merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
Agie menegaskan bahwa pembangunan Kalimantan Tengah tidak akan maju jika generasi mudanya hanya menerima ijazah tanpa diimbangi dengan kompetensi yang memadai.
Agie menekankan pentingnya tanggung jawab dan komitmen para pendidik dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi siswa.
"Kita tidak bisa berharap Kalimantan Tengah maju kalau anak-anak kita hanya menerima ijazah tanpa isi," pungkasnya.
Sumber: Nett
