![]() |
AGEN MOSAD: Catherine Perez-Shakdam yang diduga agen Mosad sempat menjadi muallaf saat di Iran – Foto Net |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Nama Catherine Perez-Shakdam mendadak mencuat setelah media Iran menudingnya sebagai mata-mata badan intelijen Israel, Mossad. Perempuan Yahudi kelahiran Prancis ini diduga menyusup ke Iran dua tahun lalu, menyamar sebagai jurnalis dan pengamat politik yang pro-Iran.
Sejak Israel dan Iran saling tempur, Teheran meningkatkan keamanan dan melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga bekerja untuk Mossad atau mata-mata agen itu.
Iran dianggap kebobolan usai sederet serangan dan insiden yang dilakukan Mossad termasuk kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh serta serangan brutal pada 13 Juni.
Salah satu orang yang diduga agen Mossad adalah jurnalis kelahiran Prancis yang bekerja di Iran dan sempat menjadi orang kepercayaan pemerintah Perez-Shakdam.
Media afiliasi CNN, News 18, melaporkan Perez-Shakdam masuk ke Iran dua tahun lalu sebagai mata-mata rahasia.
"Dia dilaporkan menyusup ke dalam urusan internal negara itu, memainkan peran kunci dalam keberhasilan operasi Israel," demikian laporan News 18.
Ia juga dituduh yang membocorkan sejumlah rahasia penting Iran termasuk keberadaan para jenderal militer dan pejabat top Teheran yang kemudian terbunuh dalam serangan Israel.
Namun, Perez-Shakdam membantah tuduhan bahwa dia mata-mata Israel.
Perez-Shakdam dikenal sebagai sosok yang mendukung kuat Iran. Dia bahkan kerap tampil sebagai pengamat/komentator di media pemerintah Iran untuk menyokong isu yang mereka sampaikan.
Namun, kini dia menyatakan dukungan ke Israel, musuh bebuyutan Iran sekaligus negara yang meluncurkan agresi brutal ke Palestina.
Pergeseran sikap Perez-Shakdam muncul saat anaknya bertanya soal Israel.
Pertanyaan-pertanyaan dari anak mendorong perempuan itu mempertimbangkan apa yang selama ini diyakini. Dia merasa bersalah dengan perspektifnya.
"Saya tak ingin muncul di poster untuk Israel. Tapi, penting mematahkan narasi kebencian," kata dia.
Media-media Iran yang pernah bekerja sama dengan Perez-Shakdam menghapus namanya. Sederet figur juga membantah sempat terlibat dengan perempuan tersebut.
Sumber: cnnindonesia.com