BORNEOTREND.COM, KALSEL – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan menggelar aksi penanaman 16.500 bibit mangrove di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Senin (2/6/2025).
Kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi antara KLHK, PT Freeport Indonesia, dan Universitas Lambung Mangkurat. Penanaman mangrove jenis Rhizophora sp. dilakukan di lahan seluas 5 hektare, yang hanya bisa dijangkau setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam melalui jalur sungai.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengusung tema global "Ending Plastic Pollution" yang diterjemahkan menjadi "Hentikan Polusi Plastik". Meski demikian, penanaman mangrove dipilih sebagai salah satu rangkaian kegiatan utama untuk memperkuat komitmen menjaga ekosistem pesisir.
Sesampai di lokasi usai menempuh perjalanan sekitar 60 menit menyusuri sungai, rombongan memulai penanaman bibit mangrove berjenis Rhizophora sp. yang totalnya mencapai 16.500 batang di lahan seluas 5 hektar tersebut.
Sementara, Menteri Lingkungan Hidup RI yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada KLH RI, Dr. Rasio Ridho Sani mengatakan, pentingnya peranan ekosistem mangrove .
"Hari ini kita memperkuat peranan ekosistem mangrove sebagai pendukung mangrove for live ," ucap Sani.
Sebab kurang lebih 23% mangrove yang ada di dunia berada di negara Indonesia. Menjadikan Indonesia salah satu negara yang menyumbangkan habitat mangrove untuk kebutuhan orang-orang banyak .
Diketahui, KLH RI menargetkan seluas kurang lebih 400 hektar untuk program rehabilitasi lahan dan hutan di Tala dari total target luasan sebesar kurang lebih 500 hektar di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan sekitar 100 hektar sisanya berada di Kotabaru.
Kemudian , Dari Tony Wenas Direktur PT Freeport Indonesia menyampaikan komitmen yang besar untuk menanamkan manggrove di berbagai wilayah di Indonesia.
"Komitmen kami menanam 10.000 hektar Mangrove, 8.000 hektar di kabupaten Mimika dan 2.000 hektar itu di Kalimantan Selatan dan beberapa tempat di Indonesia, " kata Tony.
Penanaman mangrove merupakan upaya penting dalam mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan. Hutan mangrove dikenal sebagai benteng alami dari abrasi, habitat penting bagi berbagai biota laut, serta penyerap karbon yang efektif.
Dengan kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya dari ancaman polusi plastik dan kerusakan ekosistem pesisir, semakin meningkat.
Masyarakat dan pihak terkait diundang untuk turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanaman mangrove ini, sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Penulis: Syaiful