 |
| Rudal Iran. Foto-Merdeka.com |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Sebelum Israel menyerang Iran pada Jumat (13/6), Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkkan mereka memiliki kota rudal bawah tanah. Tempat penyimpanan rudal ini berada di lokasi rahasia.
Dikutip dari Press TV, langkah IRGC ini dinilai sebagai sebuah pesan menohok kepada musuh tentang kekuatan militer Iran dan kesiapannya untuk menghadapi berbagai peristiwa.
Sebelumnya, IRGC juga memerkan sistem rudal baru mereka di tiga pulau strategis di Teluk Persia, yang mampu menyerang pangkalan-pangkalan, kapal, dan aset musuh di seluruh kawasan.
Di kota rudal bawah tanah ini disimpan sejumlah rudal balistik yang diberi nama Haj Qasem, Kheibar Shekan, Emad, Ghadr-H, Sajjil, dan rudal jelajah Paveh.
Dalam video tersebut tampak sedikitnya 78 rudal Kheibar Shekan mapun Haj Qassem. Di cuplikan lain, ditunjukkan terowonhan yang dipenuhi puluhan rudal lainnya. Diperkirakan pangkalan ini menyimpan hingga ribuan rudal.
Beberapa dari rudal ini seperti Emad, Kheibar Shekan, dan Ghadr digunakan Iran saat menyerang Israel baik dalam operasi True Promise I, II, dan III.
Pangkalan rudal Iran bawah tanah ini dibentengi dengan fasilitas militer yang dibangun di bawah permukaan tanah untuk menyimpan, merawat, dan meluncurkan rudal balistik jarak pendek (SRBM), jarak menengah (MRBM), dan jarak jauh (IRBM). Tempat ini kerap disebut "kota rudal" oleh para pejabat Iran.
Kota rudal ini merupakan komponen paling penting dalam strategi pertahanan Iran, dirancang untuk melindungi persenjataan rudal Iran agar tidak dapat dideteksi dan dihancurkan musuh. Selain itu, tempat ini juga dapat mempermudah operasi militer yang dilakukan dengan rahasia, mencegah tembusnya sistem pengintai udara musuh.
Jumlah pasti fasilitas ini dirahasiakan, tapi diperkirakan ada puluhan, sebagian besar berlokasi di wilayah pegunungan barat negara ini.
"Kalau kami membocorkan kota rudal kami setiap pekan selama dua tahun ke depan, masih belum cukup," kata Komandan Kedirgantaraan IRGC, Brigjen Amir Ali Hajizadeh beberapa waktu lalu dalam sebuah wawancara televisi.
Hajizadeh dibunuh Israel dalam serangan udara pada Jumat (13/6), yang memicu Iran melakukan serangan balasan operasi True Promise III ke Israel.
Pada 2018, IRGC mengumumkan relokasi pabrik rudalnya ke pangkalan bawah tanah. Ini ketika pertama kali Iran membocorkan foto pabrik rudal balistik bawah tanahnya. Selain pangkalan rudal, Iran juga membangun pangkalan udara bawah tanah untuk kapal cepat dan rudal, juga membangun fasilitas drone bawah tanah.
Dibangun di Bawah Gunung
Pangkalan bawah tanah ini bisa saja terdeteksi musuh dengan teknologi satelit, pengintaian, dan intelijen modern, namun lokasi pangkalan di berada di bawah gunung membuatnya sulit terdeteksi. Pangkalan ini dibangun dengan menggali gunung di kedalaman yang dilaporkan mencapai hingga 500 meter, memberikan perlindungan terhadap serangan udara dan hampir semua amunisi penghancur bunker.
Semua fasilitas penting terletak ratusan meter di dalam pegunungan dan praktis tidak dapat dihancurkan, dengan beberapa pintu masuk dan keluar menjadi satu-satunya titik lemah potensial mereka. Untuk mengurangi hal ini, setiap pangkalan memiliki hingga puluhan pintu masuk. Penghancuran satu atau bahkan beberapa pintu masuk tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan, karena pangkalan-pangkalan tersebut biasanya berjarak ratusan atau ribuan meter, dipisahkan oleh beberapa gerbang terowongan.
Iran telah menyempurnakan teknik kamuflase dan pembuatan pintu masuk palsu untuk memastikan kelangsungan operasional, bahkan di bawah dominasi udara musuh sepenuhnya.
Berdasarkan gambar dan video yang dipublikasikan, pangkalan-pangkalan ini memiliki desain terowongan melengkung, yang optimal untuk distribusi beban, yang disusun dalam formasi linier atau kisi-kisi.
Lebar terowongan berkisar antara 6 hingga 12 meter, terkadang diperkuat dengan langit-langit beton, dan berfungsi sebagai koridor, area penyimpanan rudal, dan tempat parkir untuk peluncur transporter-erector (TEL).
Dalam beberapa kasus, aula tinggi terlihat, yang menunjukkan pemanfaatan gua-gua alami untuk mengurangi biaya penggalian dan mempersulit penilaian intelijen musuh berdasarkan puing-puing penggalian.
Cara Meluncurkan Rudal Balistik dari Pangkalan Bawah Tanah
Rudal balistik yang disimpan di pangkalan-pangkalan ini diluncurkan dengan dua cara: baik dengan menyebarkan peluncur transporter-erector ke tempat terbuka atau menggunakan silo vertikal.
Setiap pangkalan berisi puluhan silo, karena silo-silo tersebut, beserta pintu masuknya, berpotensi menjadi tempat yang rentan. Setelah silo digunakan, jejak gas buang panas dari mesin roket akan secara permanen mengungkap posisinya, menjadikannya target utama bom udara atau rudal jelajah. Untuk mengatasi hal ini, Iran mengembangkan metode peluncuran bawah tanah yang unik untuk meningkatkan efektivitas dan kerahasiaan.
Pada 2020, Iran merilis rekaman sistem rudal bawah tanah yang mampu meluncurkan beberapa rudal balistik dari satu silo secara berurutan.
Di negara-negara lain dengan pangkalan rudal bawah tanah—di mana fasilitas tersebut biasanya digunakan untuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang besar dalam strategi pencegahan nuklir—setiap silo biasanya hanya menampung satu rudal. Sebaliknya, sistem Iran berfungsi lebih seperti peluncur dengan magasin "semi-otomatis" daripada silo "tembakan tunggal".
Rekaman menunjukkan lima rudal Emad diposisikan untuk peluncuran vertikal pada satu gerbong kereta, yang kemudian bergerak menuruni terowongan tinggi menuju lokasi peluncuran.
Panjang terowongan dan sistem rel menunjukkan terowongan tersebut dapat dengan cepat meluncurkan puluhan rudal sebelum serangan balasan yang potensial, dengan beberapa lubang silo yang memungkinkan rentetan tembakan terus-menerus.
Video yang dirilis menunjukkan dua rudal diluncurkan dari lokasi yang berbeda pada apa yang tampak seperti permukaan yang belum tersentuh, yang menunjukkan bahwa tabung peluncuran vertikal dibangun dari bawah daripada digali dari atas dan kemudian disamarkan.
Sumber: Merdeka.com