BORNEOTREND.COM, KALSEL- Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, menggelar acara penanaman mangrove, senin (2/5/2025) di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kegiatan ini dilaksanakan rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025. Kegiatan ini berkolaborasi PT Freeport Indonesia, bersama Universitas Lambung Mangkurat, dan Kementerian Lingkungan hidup.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengusung tema global "Ending Plastic Pollution" yang diterjemahkan menjadi "Hentikan Polusi Plastik". Meski demikian, penanaman mangrove dipilih sebagai salah satu rangkaian kegiatan utama untuk memperkuat komitmen menjaga ekosistem pesisir.
Sesampai di lokasi usai menempuh perjalanan sekitar 60 menit menyusuri sungai, rombongan memulai penanaman bibit mangrove berjenis Rhizophora sp. yang totalnya mencapai 16.500 batang di lahan seluas 5 hektar tersebut.
Sementara, Menteri Lingkungan Hidup RI yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada KLH RI, Dr. Rasio Ridho Sani mengatakan, pentingnya peranan ekosistem mangrove .
"Hari ini kita memperkuat peranan ekosistem mangrove sebagai pendukung manggrove for live," ucap Sani.
Diklaimnya kurang lebih 23 % manggrove yang ada di dunia berada di negara Indonesia. Hal ini tentunya menjadikan Indonesia salah satu negara yang menyumbangkan habitat mangrove untuk kebutuhan orang-orang banyak.
Diketahui, KLH RI menargetkan seluas kurang lebih 400 hektar untuk program rehabilitasi lahan dan hutan di Tala dari total target luasan sebesar kurang lebih 500 hektar di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan sekitar 100 hektar sisanya berada di Kotabaru.
Sementara itu, Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan komitmen yang besar untuk menanamkan manggrove di berbagai wilayah di Indonesia.
"Komitmen kami menanam 10.000 Hektar manggrove, 8.000 Hektar di kabupaten Mimika dan 2.000 Hektar itu di Kalimantan Selatan dan beberapa tempat di Indonesia," bebernya.
Penanaman mangrove merupakan upaya penting dalam mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan. Hutan mangrove dikenal sebagai benteng alami dari abrasi, habitat penting bagi berbagai biota laut, serta penyerap karbon yang efektif. Dengan kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya dari ancaman polusi plastik dan kerusakan ekosistem pesisir, semakin meningkat.
Masyarakat dan pihak terkait diundang untuk turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanaman mangrove ini, sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Penulis: Syaiful