![]() |
AKSI: pengamen jalanan melakukan aksi di depan kantor DPRD Banjarmasin. Dok rri.co.id |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin berencana memberdayakan para pengamen jalanan yang biasa mangkal di persimpangan. Langkah ini diambil sebagai solusi atas keresahan masyarakat terhadap aktivitas pengamen yang kerap dianggap mengganggu dan membahayakan pengguna jalan.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Fitriah, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima arahan langsung dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk membina serta meningkatkan taraf hidup para pengamen tersebut.
"Kami menerima arahan dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk menindaklanjuti para pengamen jalanan agar bisa dibina dan diberdayakan, sehingga mereka tidak lagi tampil di jalanan," ujar Fitriah.
Menurut Fitriah, Pemkot telah menyampaikan niat baik ini kepada para pengamen, yang ternyata disambut antusias. Ia menyebut para pengamen sebagai seniman musik yang patut diberikan ruang dan perhatian.
"Kami sudah mengumpulkan komunitas pengamen dan menyampaikan bahwa akan ada audisi untuk penyesuaian penempatan mereka. Mungkin nantinya mereka akan tampil di kawasan Siring, lobi hotel, atau rumah makan, tergantung kualitas suara masing-masing," jelasnya.
Disbudporapar juga akan bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Banjarmasin untuk menyediakan tempat tampil bagi para pengamen. Tak hanya itu, mereka juga akan mendapatkan insentif dari pemerintah.
"Dari penampilan itu, kami akan memberikan honor sebagai bentuk dukungan ekonomi kepada mereka," tambah Fitriah.
Terkait besaran honor, Fitriah menjelaskan bahwa nominalnya akan disesuaikan dengan kualitas vokal pengamen, dengan kisaran Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per hari—angka yang mencerminkan rata-rata penghasilan mereka saat mengamen di jalan.
Sumber: RRI