Menuju Indonesia Emas 2045, Eksekutif dan Legislatif Dorong Mahasiswa Aktif Berkontribusi

 Diskusi antara eksekutif, legislatif, dan mahasiswa. Foto-dok. Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALSEL - Kolaborasi antara eksekutif, legislatif, dan mahasiswa menjadi sorotan dalam sebuah diskusi strategis bertajuk kontribusi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045, yang digelar di Aula Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Sabtu (31/5/2025).

Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk Kabid Kepemudaan Disbudporapar Kota Banjarmasin, M. Syarif, dan anggota DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi NasDem, Muhammad Mustakim atau yang akrab disapa Acim.

Menurut Syarif, kegiatan ini mencerminkan sinergi nyata antara eksekutif dan legislatif dalam merespons kebutuhan generasi muda.

“Kegiatan seperti ini sangat baik karena menyatukan dua unsur penting: pengambil kebijakan dan generasi muda. Komunikasi dua arah sangat penting agar program-program kepemudaan bisa berjalan efektif,” ujar Syarif.

 

“Saya harap model kegiatan seperti ini diperluas ke berbagai kampus, bukan hanya untuk kegiatan komersial, tetapi yang berdampak positif bagi mahasiswa dan pembangunan daerah,” tambahnya.

Acara yang diinisiasi oleh mahasiswa ini bukan sekadar ruang dialog, melainkan juga wahana penguatan kesadaran politik, kepemimpinan, dan pemberdayaan diri bagi anak muda.

Acim, yang juga duduk di Komisi II DPRD Kota Banjarmasin yang membidangi urusan kepemudaan, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat mahasiswa yang terlibat aktif dalam diskusi.

“Mereka bukan sekadar mahasiswa, tetapi juga aktivis kampus yang peduli terhadap lingkungannya. Di sini kita bicara tentang branding diri, kepercayaan diri, dan arah hidup. Mereka tengah mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin masa depan,” jelasnya.

Acim juga menegaskan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar nasional yang menuntut keterlibatan aktif anak muda sejak dini.

“Kita tidak bisa bicara soal Indonesia Emas jika generasi mudanya tidak dipersiapkan. Mahasiswa hari ini adalah calon pemimpin masa depan, baik di legislatif, birokrasi, maupun sektor lainnya,” tegasnya.

Diskusi ini diharapkan menjadi model partisipatif lintas sektor yang inklusif dan dapat direplikasi di berbagai daerah, sehingga mahasiswa tak hanya menjadi objek pembangunan, melainkan aktor utama perubahan sosial dan politik.

“Dengan kolaborasi yang kuat antara eksekutif, legislatif, dan mahasiswa, kita optimis Indonesia Emas 2045 bukan hanya impian, tetapi bisa menjadi kenyataan,” tutup Acim.

Penulis: Fathur



Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال