Kalsel Tampil di Native Indonesia 2025 Belgia, Bawa Budaya dan Produk Kreatif ke Panggung Dunia

 Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin. Foto-dok. Istimewa


BORNEOTREND.COM, KALSEL - Kalimantan Selatan kembali menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Melalui Dinas Pariwisata Bidang Ekonomi Kreatif dan didukung oleh DPW Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) Kalsel, provinsi ini akan ambil bagian dalam gelaran Native Indonesia 2025 yang akan berlangsung di Belgia.

Acara ini dijadwalkan pada 17–18 Mei 2025, dengan Kaki Lima Festival sebagai acara utama yang digelar di Het Halfdiep, Kontich – Antwerp. Mengangkat tema “Merayakan Tradisi, Menghubungkan Budaya”, festival ini menjadi panggung penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Eropa.

Kalimantan Selatan hadir sebagai bagian dari delegasi nasional, dengan membawa berbagai produk unggulan UMKM serta karya kreatif dari para pelaku ekonomi kreatif daerah. Tak hanya memamerkan kriya, kuliner, tekstil, dan fesyen lokal, keikutsertaan ini juga menjadi langkah strategis dalam membuka pasar ekspor dan memperluas jaringan dagang lintas negara.

Kepala Dinas Pariwisata Kalsel menegaskan bahwa partisipasi ini merupakan upaya memperkuat posisi Kalimantan Selatan dalam ekosistem ekonomi kreatif global.

“Kami ingin budaya Banua dikenal lebih luas, sekaligus membuka ruang kolaborasi internasional untuk pelaku ekonomi kreatif kita,” ujarnya, Rabu (21/5/2025) Di Ballroom Rattan Inn Banjarmasin.

 

Apresiasi turut disampaikan oleh Ketua DPW GEKRAFS Kalsel, Andi Fitri, kepada Ketua Umum DPP GEKRAFS, Kawendra Lukistian, yang dinilai berperan besar dalam mengangkat potensi ekonomi kreatif Indonesia ke level global.

“Mas Kawe adalah sosok yang konsisten menjembatani pelaku kreatif daerah agar bisa terkoneksi dengan dunia. Kami dari Kalsel sangat berterima kasih dan berharap beliau terus memimpin GEKRAFS ke depan,” ujar Andi.

Selain dua hari festival, kehadiran Kalimantan Selatan juga akan meramaikan kegiatan Pop-Up Store +62 Antwerp yang akan digelar dari Juni hingga Desember 2025. Berbagai aktivitas interaktif akan dihadirkan, seperti pertunjukan seni, demo jamu, seduh kopi, hingga sesi fashion try-on.

Partisipasi Kalsel dalam Native Indonesia 2025 menjadi bukti bahwa daerah memiliki peran penting dalam diplomasi budaya. Keikutsertaan ini diharapkan menjadi awal dari hubungan kreatif dan ekonomi yang lebih erat antara Kalimantan Selatan dan Eropa, khususnya Belgia.

Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, menegaskan bahwa partisipasi ini bukan hanya tentang promosi budaya Banua, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam membuka pasar ekspor dan memperluas kemitraan dagang lintas negara.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi solusi membuka lapangan kerja. Harapan kita, sektor ini terus berkembang,” ujarnya.

Kalsel saat ini tengah menyiapkan berbagai produk unggulan untuk dipamerkan di Belgia sebagai sampel ekspor.

“Kita kirim contoh produk untuk memperkenalkan kualitas lokal kita. Semoga bisa diterima dan diminati pasar internasional,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dan memenuhi standar pasar global.

“Kalau produk kita bisa masuk Belgia, ini akan jadi motivasi besar bagi UMKM. Bahkan bisa menunjukkan bahwa produk lokal tak kalah bersaing,” ucapnya optimistis.

Pemprov Kalsel pun menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata di daerah.

“Kita terus koordinasi dengan pelaku UMKM, menghadirkan narasumber kompeten, dan memastikan produk mereka siap untuk ekspor,” tutupnya.

Penulis:  Realita


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال