![]() |
BPBD Balangan menggelar Sosialisasi dan Simulasi Rumah Sakit dan Puskesmas Aman Bencana (RSPAB) di RSUD Datu Kandang Haji, Balangan. Foto-dok. Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan serta keterampilan petugas medis dan non-medis dalam menghadapi situasi darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan menggelar kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Rumah Sakit dan Puskesmas Aman Bencana (RSPAB) yang berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Kandang Haji, Balangan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Balangan, Jumaidil Hairi, pada Rabu (28/5/2025), menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapan tenaga kesehatan dalam menghadapi bencana, serta mengurangi risiko dan dampak terhadap fasilitas kesehatan dan masyarakat sekitar.
"Sosialisasi dan simulasi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang prosedur penanganan bencana yang tepat, mulai dari evakuasi, penanganan pasien, hingga penggunaan peralatan darurat," ujarnya.
Jumaidil menambahkan bahwa kegiatan ini juga memberikan informasi mengenai jenis-jenis bencana yang berpotensi terjadi, tanda-tanda peringatan dini, serta cara mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana.
Selain itu, simulasi juga menjadi sarana latihan bagi petugas medis dan non-medis untuk meningkatkan kemampuan dalam penanganan pasien, pemanfaatan alat kesehatan darurat, serta memperkuat koordinasi antartim dalam situasi krisis.
"Melalui latihan ini, diharapkan petugas bisa memberikan respons lebih cepat dan efektif saat terjadi bencana, sehingga jumlah korban jiwa dapat diminimalisir," imbuhnya.
Tak hanya fokus pada penanganan korban, kegiatan ini juga memberikan pemahaman tentang cara melindungi fasilitas kesehatan, seperti pengamanan alat medis, perlengkapan, dan bangunan rumah sakit dari kerusakan akibat bencana.
Menurutnya, koordinasi yang baik dan kesiapsiagaan yang matang akan mendukung upaya penanganan bencana yang lebih terpadu dan efisien.
“Kami juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesiapsiagaan bencana serta bagaimana cara melindungi diri dan keluarga mereka,” pungkas Jumaidil.
Penulis: Sri Mulyani