![]() |
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi bersama pihak perusahaan Balangan Coal. Foto-dok. Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan bersama pihak perusahaan Balangan Coal tengah menyiapkan kolaborasi strategis untuk meningkatkan kapasitas personel kebencanaan melalui program pelatihan bersama.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi, menyampaikan bahwa pelatihan peningkatan kapasitas ini direncanakan akan digelar pada Juli hingga Agustus 2025, dengan agenda pembahasan lanjutan dijadwalkan dalam dua minggu ke depan.
“Ya, rencananya sedang kami susun. Saat ini kami fokus menyusun konsep pelatihan. Insya Allah pelaksanaannya antara Juli–Agustus 2025,” ujar Rahmi pada Senin (25/5/2025).
Rahmi menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan, mitigasi, serta kemampuan tanggap dan pemulihan pascabencana bagi personel kebencanaan di Balangan.
“Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memperkuat kemampuan personel dalam mengelola risiko bencana dan mengurangi dampak negatifnya,” katanya.
Manfaat dari pelatihan ini di antaranya:
- Peningkatan kemampuan dalam mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana;
- Peningkatan koordinasi dan sinergi antar lembaga, baik pemerintah maupun swasta;
- Kemampuan personel dalam mengidentifikasi risiko, menyusun rencana mitigasi, hingga tindakan preventif dan evakuasi saat bencana terjadi;
- Respons cepat dan terkoordinasi dalam pemberian bantuan, pencarian dan pertolongan, serta pemulihan infrastruktur dan kehidupan masyarakat.
BPBD Balangan menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh kegiatan ini, sebagai bagian dari upaya menciptakan personel kebencanaan yang profesional, sigap, dan terlatih.
“Kami harap kegiatan ini juga dapat meningkatkan sinergi antar lembaga dalam penanggulangan bencana. Dengan sinergi yang baik, respons kebencanaan akan lebih terpadu, tepat waktu, dan efektif,” ungkap Rahmi.
Ia juga menambahkan, pelatihan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesiapsiagaan nasional, tidak hanya menghadapi bencana alam tetapi juga bencana non-alam akibat ulah manusia.
Penulis: Sri Mulyani