![]() |
Ilustrasi, serangan udara Amerika Serikat ke Yaman. Foto-Anadolu |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Serangan udara Amerika Serikat (AS) di Sanaa, ibu kota Yaman, dan Provinsi Saada, termasuk sebuah pusat penampungan migran Afrika, mendapat kecamatan keras dari Kementerian Luar Negeri Iran, Senin (28/4)
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengecam pengeboman pada Minggu (27/4) itu.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 78 orang, termasuk 68 migran Afrika yang ditahan di sebuah pusat penahanan di Saada, serta melukai puluhan lainnya.
Baghaei menggambarkan serangan militer AS terhadap target sipil, infrastruktur vital, dan rumah-rumah penduduk di berbagai daerah di Yaman sebagai "kejahatan perang", "yang telah menewaskan ratusan orang tak berdosa."
Dia mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi hak asasi manusia internasional atas sikap "bungkam dan tidak peduli akan pelanggaran hukum terang-terangan dan pelanggaran yang berulang terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Yaman."
Baghaei menyerukan kepada negara-negara Islam untuk mengambil langkah-langkah efektif guna menghentikan pembunuhan rakyat di Yaman dan menghentikan kelanjutan "genosida" yang dilakukan Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Sumber: Antara