![]() |
Pendapatan KFC Indonesia lesu. Foto-Kfc.nl |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2024, PT Fast Food Indonesia Tbk, pengelola KFC Indonesia melaporkan telah rugi ratusan miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan, emiten bersandi FAST itu mencetak kerugian senilai Rp796,7 miliar. Angka itu melonjak 91,7 persen dibandingkan kerugian periode sama tahun sebelumnya senilai Rp418,21 miliar.
Capaian tersebut, sejalan dengan kinerja pendapatan KFC Indonesia yang juga ikut melesu. Pendapatan KFC Indonesia tercatat sebesar Rp4,88 triliun pada 2024. Angka itu turun 17,84 persen dibandingkan pendapatan pada 2023 yang mencapai Rp5,94 triliun.
KFC Indonesia sejatinya telah berhasil menekan beban pokok penjualan dari Rp2,26 triliun menjadi Rp2,03 triliun pada 2024. Akan tetapi, hal itu tidak mengompensasi kinerja berat dari sisi pendapatan.
Dari sisi neraca, rapor negatif ini menekan posisi aset Fast Food Indonesia. Total aset hingga akhir 2024 tercatat sebesar Rp3,52 triliun, angka itu turun dari Rp 3,91 triliun pada 2023. Liabilitas naik menjadi Rp3,4 triliun sementara posisi total ekuitas merosot menjadi Rp127,73 miliar dari sebelumnya Rp723,87 miliar.
Sebelumnya, manajemen PT Fast Food Tbk (FAST) mengakui imbauan boikot berpengaruh terhadap penjualan jaringan restoran miliknya, KFC. KFC menjadi salah satu merek yang masuk daftar boikot karena disebut terafiliasi dengan Israel.
"Efek boikot terhadap produk kami mencakup penurunan penjualan dan transaksi bisnis kami," tulis manajemen FAST dalam laporan yang dirilis akhir 2023.
Sumber: Republika