Pemilihan 100 Tokoh Banua untuk Bangkitkan Spirit Membangun

 

Sukhrowardi bersama anggota RUNE dan tokoh perempuan yang masuk dalam 50 Tokoh Banua, saat Sarasehan 50 Tokoh Banua, Jumat (4/8/2023).
(Foto: dok)

BORNEOTREND.COM - Beberapa waktu lalu perkumpulan RUNE dan Harian Kalimantan Post melakukan Sarasehan 50 Tokoh Banua. Banyak hal yang diperbincangkan dalam acara tersebut, salah satunya sudah pasti masalah pembangunan Banua dalam konteks kekinian. 

Pemilihan 50 Tokoh Banua ini nantinya akan dilanjutkan dengan 100 Tokoh Banua yang akan dirilis pada awal tahun 2024. Lalu apa alasan mendasar dilakukannya pemilihan 100 tokoh ini? Sukhrowardi salah satu penggagas dari RUNE mengatakan hal ini semata-mata untuk mencoba memetakan bagaimana kiprah orang Banua dari dulu hingga kini.

"Kita memiliki tokoh yang mendunia karena kiprahnya dibidang agama di masa lalu, dan hingga kini masih abadi dan dikenang namanya, yaitu Syekh Arsyad Al-Banjari atau yang sering kita sebut Datuk Kalampaian," ujar Sukhrowardi ketika dihubungi, Selasa (8/8/2023). 

Menurut Sukhrowardi yang saat ini juga sebagai anggota DPRD Kota Banjarmasin dari Partai Golkar, pemilihan 100 Tokoh Banua ini bukan sekadar gagah-gagahan. Tapi melalui pemilihan tokoh ini kita mengajak semua pihak agar sadar bahwa SDM kita sejujurnya tidak kalah dengan daerah lain.

"Kita orang Banua harus lebih percaya diri di tengah pergaulan hidup berbangsa secara nasional dan bahkan secara global. Dari awal berdirinya bangsa ini orang Banjar juga sudah terlibat, misalnya ada wakil di PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yaitu AA Hamidhan, ada menteri pertama wakil dari Kalimantan Ir Pangeran Muhammad Noor," ujar Sukhrowardi.

Pemilihan 100 Tokoh Banua ini juga bukan memilih siapa yang hebat, tetapi lebih melihat seseorang itu sudah berperan apa dan sejauhmana capaian dan konsistensinya dalam bidang yang ia tekuni untuk pembangunan. 

Seperti sudah diberitakan sebelumnya ada 50 Tokoh Banua yang sudah dicatat namanya dan kiprahnya untuk Banua atau untuk bangsa secara lebih luas. 

Ada yang dari latar belakang pendidikan (diantaranya Prof Sutarto Hadi, Prof Mujiburahman, Prof Achmad Khairudin), pengusaha (Aftahudin, H Anwar Hadimi, M Hatta), tokoh masyarakat/aktivis (Abd Haris Makkie, Anang Rosadi Adenansi), seniman/budayawan (Mukhlis Maman, Sandi Firly, Dino Sirajudin, Khairiadi Asa), birokrat/politisi (Paman Birin, Muhiddin, Anang Syakhfiani, Ibnu Sina, Aditya Mufti Ariffin, Hasnuryadi Sulaiman), mantan Menristek Gt Muhammad Hatta, dan tokoh-tokoh bidang lainnya.

Penulis: Khairiadi Asa


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال