BSI Dibobol Hacker, Saham Perbankan Diklaim Masih Menjanjikan

 

WAWANCARA: Kepala BNI Sekuritas Banjarmasin Yuniar Fariza Darmawan - Foto Dok Arief

BORNEOTREND.COM- Pembobolan oleh Hacker di Bank Syariah Indonesia (BSI), cukup berimbas negatif terhadap kepercayaan publik terhadap saham-saham di sektor bisnis jasa perbankan.

Walau begitu Kepala BNI Sekuritas Banjarmasin Yuniar Fariza Darmawan masih optimis, saham-saham di sektor bisnis jasa perbankan masih potensial untuk digarap oleh investor di tahun 2023 ini. 

"Khususnya untuk saham-saham Blue Chip di sektor perbankan seperti bank milik BUMN atau swasta seperti BCA, itu masih sangat potensial untuk digarap oleh investor," ungkapnya, Kamis (18/5/2023).


Baginya resiko pembobolan oleh Hacker sangatlah besar terjadi di bisnis jasa perbankan, bahkan hal itu lumrah terjadi di era digital sekarang.

Namun selama perbankannya punya komitmen yang besar terhadap pembenahan sistem dan pergantian uang nasabah yang dirugikan, maka tentunya hal itu tidak begitu besar pengaruhnya terhadap harga saham perbankan di Pasar Modal.

"Lagi pula selama kita memilih saham-saham Blue Chip tadi, itu masih sangat aman, mengingat mereka sudah punya karakteristik yang matang, fundamental hingga solid," jelasnya.

Selain saham-saham di sektor bisnis jasa perbankan dirinya pun juga memberi saran agar investor mempertimbangkan membeli saham Consumer Goods ketimbang saham Komoditas.

"Saham komoditas lagi turun trennya seiring kembali normalnya harga komoditas batu bara dan kelapa sawit di Pasar Global. Jadi kalau mau cari aman lebih baik membeli saham Consumer Goods saja," tukasnya.

Penulis: Arief Rahman

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال