Detik-detik Bank Silicon Valley Bangkrut Beserta Alasannya

 

BANGKRUT: Bank Silicon Valley (SVB) -Foto dok inance.detik.com

BORNEOTREND.COM- Bank Silicon Valley (SVB) baru saja dinyatakan gagal atau bangkrut. Ini merupakan kegagalan terbesar Bank Amerika Serikat (AS) setelah bankrutnya Washington Mutual pada 2008.

Bankrutnya SVB membuat investornya berada dalam ketidakpastian. Lantas, bagaimana ini bisa terjadi?

Dikutip dari CNN, Senin (13/3/2023), SVB mengalami masalah klasik yaitu Bank Run, atau penarikan dana besar-besaran oleh masyarakat. Namun ada versi lebih panjang dan rumit yang menyebabkan SVB bankrut.

Bankrutnya SVB bermula saat Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga setahun lalu untuk menjinakkan inflasi. The Fed bergerak agresif, menyebabkan naiknya biaya pinjaman, hingga melemahkan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan SVB.

Suku bunga tinggi juga mengikis nilai obligasi jangka panjang milik SVB dan bank lain selama era suku bunga rendah dan mendekati nol. Portofolio obligasi SVB senilai US$ 21 miliar menghasilkan rata-rata 1,79%, imbal hasil Treasury 10 tahun saat ini adalah sekitar 3,9%.

Di saat bersamaan, modal ventura juga mulai mengering, memaksa para pemula menarik dana yang dipegang oleh SVB.

Rabu lalu, SVB mengambil langkah jual rugi banyak sekuritas, dan akan menjual US$ 2,25 miliar saham baru demi menopang neracanya. Hal ini memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama, yang kemudian menyarankan untuk menarik uang mereka dari bank.

Saham bank mulai anjlok pada Kamis pagi dan pada sore hari menyeret saham bank lain turun bersamaan. Investor juga mulai khawatir krisis keuangan 2007-2008 kembali terulang.

Jumat pagi, perdagangan saham SVB dihentikan. Regulator California turun tangan, menutup bank dan menempatkannya dalam kurator di bawah Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Terlepas dari kepanikan awal di Wall Street, analis mengatakan keruntuhan SVB tidak memicu efek domino. Sistem sudah dikapitalisasi dengan baik dan likuid seperti sebelumnya.

"Bank-bank yang sekarang bermasalah terlalu kecil untuk menjadi ancaman yang berarti bagi sistem yang lebih luas," kata kepala ekonom Moody's Mark Zandi.


Namun, analis senior di Onanda, Ed Moya menyebut sektor teknologi dan kripto mungkin akan mengalami kesulitan.

"Semua orang di Wall Street tahu bahwa kampanye kenaikan suku bunga Fed pada akhirnya akan merusak sesuatu, dan saat ini hal itu menjatuhkan bank-bank kecil," kata Moya.

Sebagai informasi, SVB didirikan tahun 1983. SVB menyasar pembiayaan untuk perusahaan rintisan teknologi. Bank ini menyediakan pembiayaan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi dan perusahaan kesehatan.

Meskipun relatif tidak dikenal di luar Lembah Silikon, SVB termasuk di antara 20 bank komersial AS kelas kakap. FDIC mencatat total asetnya mencapai US$ 209 miliar pada akhir tahun lalu.

Sumber: inance.detik.com

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال