 |
| DISKUSI: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel H. M. Rosehan NB, SH - Foto Dok |
BORNEOTREND.COM- Jembatan Paringin yang beberapa hari terakhir mengalami kerusakan, dikeluhkan oleh masyarakat sekitar yang sehari-hari melintas.
Hal ini mendapat perhatian serius dari anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalsel, yang membidangi pembangunan dan infrastruktur.
Komisi III DPRD Kalsel gerak cepat memanggil Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel guna melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk menggali informasi terkait rusaknya jembatan paringin.
Dalam RDP tersebut, Kepala BPJN Kalsel Syauqi Kamal, ST, MT menjelaskan, saat ini sudah dilakukan perbaikan – perbaikan terkait jembatan paringin.
Selain itu BPJN Kalsel juga mengupayakan untuk membuat Fly Over Brigde (FOB), supaya masyarakat pengguna jalan dengan kendaraan roda dua dan mobil pribadi masih bisa melintas di satu jalur secara bergantian. Sementara untuk kendaraan roda 6 keatas dihimbau menggunakan jalur alternatif lain, melewati jalur Hulu Sungai Utara (HSU).
"Perbaikan jembatan Paringin kali ini memakan waktu 2 bulan dan menelan biaya 25 milyar rupiah," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel H. M. Rosehan NB, SH selaku pimpinan rapat mengatakan, selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian. Jembatan Paringin nantinya akan di buat jembatan kembar. Jembatan kembar yang menelan biaya 30 milyar rupiah tersebut, akan mulai di kerjakan tahun 2023 mendatang.
Selanjutnya dirinya berharap, kesabaran untuk semua masyarakat, khususnya masyarakat Paringin dan masyarakat HSU, yang nantinya menjadi jalur alternatif selama masa pengerjaan perbaikan jembatan, yang diperkirakan kurang lebih selama 2 bulan.
"Kedepan dari RDP BPJN Kalsel juga berkomitmen akan banyak melakukan perbaikan – perbaikan jembatan di daerah Hulu Sungai, mengingat banyaknya jembatan – jembatan yang berumur tua di Kalsel," tukasnya.
Sumber: dprdkalselprov.id
