Dulang Dalit

 

Noorhalis Majid
(Paribasa dan ungkapan Banjar, refleksi budaya)


BORNEOTREND.COM - Tidak berpendirian, plin-plan. Sebentar memilih A, sebentar kemudian beralih memilih B. Tidak bisa dipegang, mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain – cepat berubah oleh situasi yang mempengaruhinya, sehingga pendiriannya tidak menentu, itulah makna dulang dalit.

Bolak balik, begitu arti harfiahnya. Tidak punya ketetapan, bahkan dipaksa memberikan kepastian, tidak juga bisa memastikan. Tidak menentu, seperti bolak baliknya tangan, sebentar telapak, sesaat kemudian punggungnya, tidak ada kejelasan. 

Ungkapan ini seringkali diucapkan sambil memperagakan telapak tangan yang dibolak balik, memberi isyarat bahwa yang bersangkutan tidak punya ketetapan hati.

Dahulu, sebelum dikenal surat menyurat, segala kesepakatan hanya diputuskan dengan lisan. Untuk menguatkan, dihadirkanlah saksi, sehingga bila dikemudian hari ada sengketa, saksi yang dipercaya dapat memberikan penguatan. Namun hal ini tentu saja tidak dapat bertahan lama, karena yang bersepakatan dan saksi bisa saja meninggal atau pergi, sehingga dapat diingkari. Walau dahulu orang lebih komitmen pada kata-kata yang sudah diucapkan, janji dan kesaksian masih sangat keramat, sadar bahwa janji yang sudah terucap, disaksikan oleh yang maha kuasa. 

Sekarang, rasanya sangat tidak mungkin satu perjanjian yang memiliki nilai, tidak dituangkan di atas kertas dalam bentuk kesepakatan atau nota kerjasama. Bukan saja agar tidak mudah diingkari, tapi menghindari sengketa – bila dikemudian hari ada yang lupa, berubah pendirian atau tidak cocok lagi dengan kesepatan yang sudah dibangun. 

Menjadi orang yang berpendirian memang sangat penting, itulah yang disebut dengan berkarakter. Menggambarkan tahu dan bertanggungjawab dengan apa yang dipilih dan diputuskan. Sekarang ini, banyak orang yang gelisah soal roposnya karakter. Dari masyarakat biasa hingga pejabat, sulit mencari yang berkarakter, karena terbukti banyak yang plin-plan. Hari ini ngomong setuju, besok bicara lain yang berbeda. Bahkan, antara hal yang dibicarakan dengan dilakukan tidak sama, tidak bisa dipegang.

Ungkapan ini memberikan pelajaran, jadilah orang yang berpendirian, memiliki ketetapan hati pada sesuatu yang diyakini, jangan mudah berubah – terpengaruh pendapat orang lain, jangan pula berbeda – tidak sesuai ucapan dan perbuatan. Berikan kepastian – layaknya seorang yang berkarakter, jangan dulang dalit. (nm)

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال