BORNEOTREND.COM, KALSEL – Prestasi membanggakan kembali diraih dunia pendidikan Kabupaten Tanah Laut di tingkat nasional. UPTD SDN 2 Bumi Jaya resmi ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2025 oleh Kementerian Lingkungan Hidup melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Republik Indonesia.
Penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup tersebut diserahkan pada acara Penyerahan Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional 2025 yang digelar di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DPRKPLH Kabupaten Tanah Laut, Adi Rahman, S.P., yang hadir mendampingi pihak sekolah penerima penghargaan, menyampaikan rasa bangganya. Ia menegaskan bahwa capaian ini merupakan buah dari komitmen dan kerja keras seluruh warga sekolah dalam menerapkan budaya peduli lingkungan.
Sementara itu, Petugas Teknis Sekolah Adiwiyata DPRKPLH Tanah Laut, Muhammad Jailani, menjelaskan bahwa proses untuk mencapai tingkat nasional bukanlah hal instan. Setiap sekolah harus melalui tahapan seleksi berjenjang yang ketat.
“Prosesnya bertahap, tidak bisa langsung ke tingkat nasional. Sekolah harus lolos tingkat kabupaten (memegang SK satu tahun), kemudian pada tahun berikutnya baru dapat melaju ke tingkat provinsi. Setelah satu tahun di tingkat provinsi, barulah bisa diusulkan ke tingkat nasional,” jelas Jailani.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini Dinas Lingkungan Hidup Tanah Laut sebenarnya mengusulkan dua sekolah sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN).
“Sebenarnya yang kami usulkan ada dua sekolah: SDN 2 Bumi Jaya dan SDN 1 Angsau. Namun berdasarkan hasil penilaian dan verifikasi pusat, SDN 2 Bumi Jaya yang berhasil memenuhi seluruh kriteria untuk ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Adiwiyata Nasional 2025,” ujarnya.
Adi Rahman menambahkan bahwa esensi utama program Adiwiyata bukan sekadar meraih penghargaan, melainkan pembentukan karakter peduli lingkungan.
“Intinya, Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Penghargaan atau piala hanyalah bentuk apresiasi atas perilaku tersebut. Yang paling penting adalah komitmen warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga orang tua,” tegasnya.
Berdasarkan data DPRKPLH, gerakan Adiwiyata di Kabupaten Tanah Laut telah berlangsung secara masif sejak 2010. Hingga 2025, tercatat 42 sekolah di Tanah Laut telah menyandang predikat Sekolah Adiwiyata, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga mandiri.
Penganugerahan untuk UPTD SDN 2 Bumi Jaya ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lain di Tanah Laut untuk terus konsisten menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Penulis: Syaiful
