![]() |
FOTO BERSAMA: Kegiatan reses Anggota DPRD Provinsi Kalteng Dapil I Siti Nafsiah ke SMPN 3 Katingan Kuala - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALTENG- Di tengah keterbatasan akses dan sarana pendidikan di pelosok Kalimantan Tengah (Kalteng) sebuah sekolah di Kabupaten Katingan mampu menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.
SMP Negeri 3 Katingan Kuala, Desa Subur Indah, berhasil mendapat perhatian Presiden Prabowo Subianto berkat kreativitas para guru dan siswanya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalteng Dapil I, Siti Nafsiah, yang berkesempatan berkunjung ke sekolah tersebut saat reses, mengaku kagum dengan semangat belajar yang ditunjukkan.
Menurutnya, meski bangunan sekolah jauh dari kata layak, hal itu tidak mematahkan semangat warga sekolah untuk terus berinovasi.
“Sekolah ini berada di wilayah terpencil, untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu menyusuri sungai, kondisi bangunannya juga sangat memprihatinkan. Namun, semangat kepala sekolah, guru, dan siswa luar biasa. Mereka memanfaatkan lahan sekitar dengan menanam bawang dayak hingga kunyit,” ujar Nafsiah, Kamis, (4/9/2025).
Hasil tanaman itu bahkan mendapat dukungan dari PT Pagatan Usaha Makmur untuk dijadikan bahan obat-obatan. Kreativitas ini akhirnya membawa SMPN 3 Katingan Kuala dikenal luas hingga ke Istana Negara.
Kendati demikian, Nafsiah menilai pemerintah masih perlu hadir lebih jauh. Ia mendorong adanya sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalteng dan Pemerintah Kabupaten Katingan untuk memperbaiki sarana prasarana pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah terpencil.
“Walaupun kewenangan sekolah tingkat SMP ada di kabupaten, pemprov juga jangan tinggal diam. Perlu ada koordinasi agar sekolah-sekolah di pelosok bisa mendapatkan perhatian dan perbaikan infrastruktur,” tegasnya.
Ia berharap keberhasilan SMPN 3 Katingan Kuala menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Kalteng, sekaligus membuka mata banyak pihak bahwa pendidikan di desa terpencil juga punya potensi besar bila didukung dengan perhatian memadai.
"Pendidikan adalah kunci peningkatan sumber daya manusia. Tidak boleh ada kesenjangan terlalu jauh antara sekolah di kota dan di pelosok," pungkasnya.
Sumber: Nett