Pendapatan Daerah 2026 Ditarget Rp1,36 Triliun, Banggar DPRD Gumas: Transfer Jadi Tulang Punggung

 

WAWANCARA: Anggota Banggar DPRD Kabupaten Gunung Mas Rayaniatie Djangkan - Foto Dok Nett


BORNEOTREND.COM, KALTENG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas menargetkan total pendapatan daerah pada Tahun 2026 mencapai Rp1,36 triliun. Proyeksi ini tertuang dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2026.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas Rayaniatie Djangkan, mengungkapkan bahwa struktur pendapatan daerah tahun depan akan tetap mengandalkan pendapatan transfer sebagai sumber utama.

“Pendapatan transfer masih menjadi tulang punggung keuangan daerah, yang mencakup Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), serta bantuan dari pusat maupun provinsi,” katanya, kamis (24/7/2025).


Ia menyebutkan bahwa dari total target Rp1.365.590.110.011,84, komponen pendapatan transfer menyumbang sekitar 91,27 persen atau sebesar Rp1.246.690.113.636,84.

Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp111.699.996.375,00. PAD ini bersumber dari sektor pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan sah lainnya.

Meski kontribusinya masih tergolong kecil dibanding pendapatan transfer, Legislator PAN ini menekankan pentingnya upaya intensifikasi dan ekstensifikasi PAD secara berkelanjutan.

Adapun pos lain-lain pendapatan daerah yang sah diproyeksikan mencapai Rp7.200.000.000,00. Pos ini mencakup pendapatan berasal dari hibah dan sumber sah lainnya yang diatur dalam perundangan.

Target pendapatan ini, menjadi fondasi utama dalam menyusun rencana belanja daerah. Setiap rupiah yang masuk bisa untuk pembiayaan program prioritas, peningkatan layanan publik, dan penguatan ekonomi lokal berbasis potensi unggulan daerah.

"Banggar DPRD Gunung Mas juga mendorong Pemkab untuk terus meningkatkan kemandirian fiskal dan tidak hanya bergantung pada dana transfer. Optimalisasi pendapatan lokal dinilai penting guna menjaga stabilitas fiskal daerah," tukasnya.

Sumber: Nett

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال