Muhammadiyah Tidak Menunggu Patah Tumbuh Seribu, Tapi Tumbuh Sebelum Patah

 

SAMBUTAN: Kegiatan kaderisasi Baitul Arqam warga Muhammadiyah Kabupaten Tabalong, Kalsel, sabtu (26/7/2025) di Kompleks Sekolah Alam muhammadiyah Tabalong - Foto Dok Arief 


BORNEOTREND.COM, KALSEL- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan (Kalsel) Prof DR Ridhahani Fidzi, mengungkapkan satu pepatah dalam cara Muhammadiyah melakukan pengkaderan. 

Menurutnya pepatah patah dan hilang satu tumbuh seribu tidak berlaku, karena di Muhamadiyah sebelum patah dan hilang sudah tumbuh seribu.

Ungkapan itu dikatakannya ketika membuka secara resmi kaderisasi Baitul Arqam warga Muhammadiyah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), sabtu (26/7/2025) di Kompleks Sekolah Alam muhammadiyah Tabalong.

Guru Besar UIN Antasari Banjarmasin tersebut mengatakan, pengkaderan di lingkungan Muhammadiyah merupakan jawaban keberlanjutan Muhammadiyah masih bertahan hingga saat ini. 

"Dilaksanakannya Baitul Arqam ini sekaligus menjawab tantangan kader sepuluh hingga dia puluh tahun kemudian," jelasnya.


Sementara itu, Ketua Panitia Baitul Arqam Ustadz Iskandar Zulkarnain menjelaskan, Baitul Arqam sebagai sistem pengkaderan di Muhammadiyah yang waktu durasi dan materinya sudah diatur secara sistematik.

"Saya berharap kegiatan selama dua hari satu malam tersebut dapat mengantarkan kader kader yabg Istiqomah dalam barisan Muhammadiyah di berbagai bidang pengabdiannya," tukasnya.

Pengkaderan ini diikuti oleh seratusan peserta dari kalangan persyarikatan Muhammadiyah, seperti pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tabalong, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan beberapa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di lingkungan PDM Tabalong.

Penulis: Arief Rahman

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال