![]() |
RAPAT: Komisi X DPR rapat dengan Mendikdasmen Abdul Mu'ti - Foto detik.com |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan
Menengah (Kemendikdasmen) RI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Sistem
Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, menyusul laporan adanya sekolah yang hanya
memiliki satu siswa dalam satu kelas.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul
Mu’ti menyatakan pihaknya akan mendata dan mengevaluasi sistem penerimaan murid
secara nasional usai pelaksanaan SPMB 2025.
“Kami juga akan data secara nasional. Setelah SPMB selesai, seluruh data murid diinput ke Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Dari situ akan kelihatan,” ujar Abdul Mu’ti di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Abdul Mu'ti mengaku telah mengetahui informasi tersebut dari
hasil pertemuan beberapa dinas dan membacanya melalui media. Abdul Mu'ti
mengatakan beberapa sekolah di kabupaten/kota, khususnya tingkat dasar memang
telah ditutup.
"Memang banyak yang, beberapa sudah ditutup. Beberapa
kekurangan murid. Ada misalnya di Pandeglang, saya baca di media, ada satu SD
yang tidak ada yang mendaftar sama sekali," ujarnya.
"Di Solo ada satu murid. Di tempat lain ada yang dua
murid. Yang murid itu, satu sekolah ditambah dua orang itu, muridnya hanya 19,
gurunya 11," sambungnya.
Dia mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan
Kementerian Dalam Negeri. Dia memastikan akan mengambil langkah-langkah bijak
dalam mengatasi persoalan tersebut.
"Karena memang datanya, juga penyebabnya kenapa itu
sedikit juga harus kita lihat case by case ya. Tidak bisa kita generalisasi
secara nasional," jelasnya.
Lebih lanjut, Abdul Mu'ti mengatakan SPMB baru selesai
digelar dan tengah dilakukan MPLS. Dia mengatakan evaluasi akan dilakukan
secara menyeluruh.
"Jadi nanti kami akan melakukan evaluasi secara
keseluruhan SPMB secara nasional. Ini kami sedang himpun datanya. Dan
mudah-mudahan nanti setelah itu kami juga akan menyampaikan evaluasi itu kepada
pihak-pihak terkait," tuturnya.
Sumber: detik.com