![]() |
Ilustrasi, jemaah haji. Foto-Detik.com |
BORNEOTREND.COM, MAKKAH - 500 jemaah haji Palestina dari Tepi Barat, yang terdiri dari keluarga para syuhada, tahanan, dan yang terluka disambut Kementerian Urusan Islam, Arab Saudi. Mereka datang untuk menunaikan ibadah haji di bawah Program Tamu Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah, dan Kunjungan.
Hal ini sejalan dengan arahan dermawan dari Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman, untuk menjadi tuan rumah bagi 1.000 jamaah dari keluarga Palestina ini dengan biaya pribadinya.
Setibanya mereka di Kerajaan Arab Saudi, panitia lapangan kementerian menyediakan layanan yang komprehensif, termasuk mengantar mereka ke akomodasi mereka di Makkah, mengatur transportasi mereka, dan memastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi.
Upaya ini bertujuan agar para tamu dari Palestina dapat melaksanakan ibadah haji dalam suasana yang tenang dan nyaman, dikutip dari laman Saudi Gazette, Selasa (3/6/2025).
Di Madinah, Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengaktifkan sistem pendingin terbesar di dunia, sebagai bagian dari persiapan untuk musim haji 1446 Hijriyah.
Sistem ini memiliki kapasitas total 155.000 ton pendinginan.
Infrastruktur pendingin udara Masjidil Haram mengandalkan dua stasiun utama. Stasiun Al-Shamiya dengan kapasitas 120.000 ton, dan Stasiun Ajyad dengan kapasitas 35.000 ton.
Stasiun-stasiun ini mencakup seluruh kompleks masjid, termasuk semua area perluasan, memastikan jamaah merasakan suhu yang moderat dan nyaman mulai dari 22 derajat celcius hingga 24 derajat celcius.
Untuk menjaga kualitas udara yang optimal, sistem ini mengintegrasikan teknologi pemurnian canggih yang mampu menghilangkan 95 persen kotoran di udara.
Hal ini memastikan lingkungan yang bersih dan aman bagi para jamaah, terutama selama puncak musim panas.
Pemeliharaan proaktif dan berkelanjutan dilakukan oleh Otoritas Haram.
Ini termasuk penggantian komponen utama, mengamankan lokasi kerja, dan manajemen sumber daya yang efisien untuk mengakomodasi permintaan yang meningkat selama haji.
Sumber: Republika