Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Samarinda, Akses ke Bandara Tertutup

 

BANJIR: Suasana banjir di Kota Samarinda - Foto Dok Nett


BORNEOTREND.COM, KALTIM- Meskipun Pemerintah Kota Samarinda telah berupaya membangun saluran drainase di sejumlah kawasan untuk mengurangi titik banjir, hasilnya belum sepenuhnya efektif. Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 05.15 WITA, Senin (12/5/2025), kembali membuat hampir seluruh kawasan di Kota Tepian terendam banjir.

Data yang dihimpun dari Info Taruna Samarinda Tim Reaksi Cepat (ITS-TRC), yang juga telah beredar luas di media sosial dan grup WhatsApp sejak pagi, menyebutkan banjir kali ini melumpuhkan jalur utama, merendam permukiman warga, dan menyebabkan tanah longsor di beberapa titik.

Wilayah terdampak mayoritas merupakan kawasan rawan banjir yang selama ini menjadi langganan saat hujan deras turun, seperti Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda Ulu, dan Samarinda Kota. 

"Wilayah terparah adalah Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang," demikian laporan ITS-TRC.


Akses menuju Bandara APT Pranoto di Sungai Siring pun terputus akibat banjir. Jalan poros menuju bandara tergenang cukup dalam, bahkan hingga ke pintu masuk bandara. Jalur alternatif seperti Jalan Gunung Kapur di Lempake dan kawasan Sungai Siring juga tak bisa dilalui karena turut terendam.

Banjir juga melanda kawasan permukiman di Jalan Damanhuri, Sungai Pinang, serta Jalan Gerilya, di mana air masuk perlahan ke dalam rumah warga, termasuk rumah yang sebelumnya telah ditinggikan. Di sejumlah titik strategis seperti Jalan Pramuka, Kadrie Oening, AW Syahranie, dan Ir. H. Juanda (terutama di bawah Flyover Juanda), ketinggian air mencapai 30 hingga 100 sentimeter. 

Kondisi ini membuat kendaraan roda dua tak mampu melintas, dan kendaraan roda empat pun harus sangat berhati-hati.

Di Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, relawan setempat menurunkan perahu untuk membantu mobilitas warga akibat banjir yang menutup jalur utama menuju Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Sementara itu, di kawasan Wahid Hasyim, Sempaja, air sudah menggenang sejak pagi dan memasuki rumah warga di Perumahan Bengkuring. Hujan yang terus berlangsung hingga pukul 09.00 WITA membuat banjir diprediksi akan semakin parah.

Bencana tidak hanya berupa banjir. Longsor juga dilaporkan terjadi di kawasan Bengkuring Raya dan Jalan Belimau, Lempake. Beberapa rumah dilaporkan rusak berat akibat tertimpa longsoran tanah. Di Jalan Belimau Raya RT 22, Lempake, dilaporkan tiga rumah tertimbun dan diduga masih ada warga yang belum berhasil dievakuasi dari dalam bangunan.

Beruntung, bencana kali ini bertepatan dengan libur nasional Hari Raya Waisak. Banyak warga berada di rumah dan dapat segera bersiaga saat banjir dan longsor melanda lingkungan mereka.

Sumber: Koran Kaltim

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال