Hasil Pilkada Batola Mengingatkan Romantisme 18 Tahun Silam

Tiga pasangan calon di Pilkada Batola 2024 saat pengundian nomor urut.
(Foto: nett)

BORNEOTREND.COM - Jika kemenangan Bahrul Ilmi – Herman Susilo (versi hitung cepat) sama dengan hasil rekapitulasi suara KPU Batola, maka kondisi ini akan berpotensi mengulang romantisme 18 tahun silam.

Melihat ke belakang di tahun 2002, yang saat itu proses pemilihan kepala daerah dipilih oleh anggota DPRD dimenangkan Eddy Sukarma berlatar birokrat dan Hatta Mazanie berlatar aktivis sekaligus praktisi hukum. Waktu itu, PPP salah satu partai pendukungnya yang memutus dominasi kader Partai Golkar di pemerintahan. 

"Menariknya roda pemerintah Eddy Sukarma dan Hatta Mazanie mengalami check and balance dengan dominasi wakil rakyat dari Partai Golkar, terutama H. Mulia Akbar sebagai Ketua DPRD Batola periode 2002–2007. Dampak positifnya era Eddy Sukarma dan Hatta Mazanie merupakan salah satu masa kepemimpinan yang terbaik masa itu," ujar Nasrullah, akademisi ULM yang juga banyak bergelut dalam penelitian di wilayah Batola.

Menurutnya, setelah Pilkada 2024 ini Partai Golkar di bawah pimpinan Rahmadian Noor sangat mungkin mengulangi romantisme dengan menjalankan tiga fungsi wakil rakyat secara maksimal: budgeting, membuat peraturan dan kontrol terhadap pemerintah serta menyuarakan aspirasi melalui wakil rakyatnya dari gedung DPRD Batola. 

"Kalkulasi dari total 35 kursi DPRD Batola, Partai Golkar memiliki kader terbaiknya sebanyak 13 orang sebagai anggota dan pimpinannya. Jika semangat RAMA tetap solid akan ditambah wakil rakyat dari PKS yang berjumlah 3 kursi menjadi 16 kursi," tambahnya. 

Adapun partai pendukung pengusung BAIMAN hanya berkekuatan 9 kursi yakni 6 Kursi dari PPP, 3 kursi PAN dan 1 kursi PKB akan kalah jumlah dari. Sedangkan partai pengusung Mujiyat – Fahrin berjumlah 10 kursi terdiri 3 kursi PDIP, 3 kursi Gerinda dan 4 kursi Nasdem yang memiliki daya tawar di legislatif

"Kalkulasi ini tentu bersifat prediktif, sebab suasana politik dan sosial tahun 2002 sangat berbeda dengan tahun 2024. Selain itu, kondisi politik dapat mengental dan mencair. Masyarakat Batola juga telah lama merindukan situasi ideal wakil rakyat secara maksimal melakukan tiga fungsi terhadap jalannya roda pemerintahan," ujar Nasrullah.

Editor: Khairiadi Asa


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال