Dibayangi Penyetopan Impor Pakaian Bekas, Bisnis Pakaian Thrifting di Banjarmasin Masih Menjanjikan

 

RAMAI: Aktivitas jual beli pakaian Thrifiting di belakang Kantor Pos Banjarmasin - Foto Dok Arief

BORNEOTREND.COM- Upaya Pemerintah dalam menyetop impor pakaian bekas ke Indonesia agaknya belum berdampak pada bisnis pakaian Thrifting di Kota Banjarmasin. 

Thrifting sendiri biasanya dihubungkan dengan aktivitas membeli pakaian bekas bermerek.

Salah satu pebisnis pakaian Thrifiting di Kota Banjarmasin yang rutin mangkal di Pasar Minggu belakang Kantor Post Banjarmasin, Akhmad Faisal, mengaku dirinya sampai saat ini masih tidak kesulitan mencari pakaian Thrifting di tingkat distributor.

"Masih lancar saja stoknya, harganya pun belum ada kenaikan. Masih tetap sama tergantung jenis pakaian Thrifting yang kita order," ungkapnya, Kamis (25/5/2023).


Dirinya mengaku mendapatkan pasokan pakaian Thrifiting untuk dijual dari distributor yang ada di Jakarta dan Surabaya. 

"Biasanya saya belinya beberapa karung. Sekitar 3-5 jutaan perkarung, tergantung jumlah dan jenis barang yang ada di dalamnya," jelasnya.

Dirinya pun dalam kesempatan ini mengatakan berbisnis pakaian Thrifiting sendiri dilakukannya karena tergiur dengan keuntungan yang diperoleh. Dalam 1 bal yang dibelinya biasanya keuntungan yang didapatnya mencapai 50 persen lebih. 

"Apalagi kalau isinya dalam karungan itu banyak yang bagus semua, keuntungan yang kita peroleh bisa mencapai 100 persen," tambahnya. 

Saat ini diakuinya walau momen lebaran sudah berakhir, penjualan pakaian Thrifiting di tempatnya masih bagus, bahkan kini pasarnya tidak hanya personal tapi juga beberapa butik. 

"Pebisnis-pebisnis butik juga sekarang banyak yang ambil stok barangnya dari pakaian Thrifting. Apalagi pakaian dari brand-brand besar, mereka berani beli dengan harga tinggi," timpalnya lagi. 

Sementara itu, pebisnis pakaian Thrifiting lainnya di Kota Banjarmasin, H Siddiq, juga mengakui sampai hari ini bisnisnya masih tidak terlalu ada kendala.

Namun memang dari sisi persaingan sangat kompetitif sekarang karena pemain serupa sudah sangat banyak dibanding 1 tahun sebelumnya saat bisnis pakaian Thrifting baru mulai booming. 

"Agar bisa bertahan saya harus cepat jadinya untuk memutar pakaian Thrifiting agar konsumen tidak bosan. Agar cepat mutarnya saya tidak hanya berjualan di toko saja, tapi juga rutin mengikuti pasar kaget di beberapa tempat di Kota Banjarmasin," tukasnya.

Penulis: Arief Rahman

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال