AS Hingga Inggris Naikkan Suku Bunga Berjemaah, Krisis Sudah Dekat?

 

DOLLAR: Sejumlah negara mulai melakukan kebijakan menaikkan suku bunga - Foto Nett


BORNEOTREND.COM- Bank sentral sejumlah negara telah menaikkan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi. Tren ini diperkirakan masih terus berlanjut seiring inflasi yang melonjak tajam.

Penyebab pertama dari tingginya inflasi adalah harga komoditas. Harga komoditas seperti pangan dan energi naik tinggi karena pasokan langka akibat pandemi Covid-19 dan diperparah konflik Rusia dan Ukraina.

Ditingkatkannya suku bunga oleh bank sentral untuk memerangi inflasi, bisa memperlambat ekonomi global maupun domestik. Ujungnya ancaman resesi pun tak bisa dihindari.

Dirangkum, Jumat (17/6/2022), berikut sejumlah bank sentral negara yang telah menaikkan suku bunga:

1. Inggris

Terbaru Bank Sentral Inggris (BoE) menaikkan suku bunga acuan untuk kelima kalinya sejak Desember 2021. Kali ini naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,25%, tertinggi sejak krisis keuangan global pada 2009.

Langkah itu diambil karena inflasi negara itu diperkirakan menembus level di atas 11% pada 2022. Melonjaknya harga makanan dan bahan bakar telah mendorong jutaan warga Inggris ke dalam salah satu krisis biaya hidup terburuk yang pernah ada.

Perusahaan riset makanan IDF mengatakan kenaikan harga bahan makanan bisa mencapai 15% selama musim panas. Perang di Ukraina yang membatasi ekspor dari kawasan itu dan negara lainnya menjadi beberapa faktor yang memicu inflasi pangan.

2. Amerika Serikat (AS)

Keputusan BoE datang sehari setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga 75 bps atau 0,75% menjadi 1,5-1,75%. Keputusan ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi yang sudah menyentuh 8,6%.

Dikutip dari CNN, kenaikan suku bunga ini disebut-sebut menjadi yang terbesar sejak 1994. Dampaknya diyakini bakal mempengaruhi jutaan bisnis dan rumah tangga AS mulai dari mendorong naiknya biaya pinjaman untuk rumah, mobil, dan pinjaman lainnya untuk menahan daya beli.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengakui kenaikan suku bunga yang diketok saat ini adalah yang luar biasa besar. Dia mengingatkan bank sentral kemungkinan membahas kenaikan suku bunga 75 bps atau 50 bps pada pertemuan berikutnya yakni 26-27 Juli.

"Ini adalah kebijakan yang sangat luar biasa," ungkap Powell.

3. Australia

Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) menaikkan suku bunga pada (7/6/2022) sebesar 50 bps menjadi 0,85%. Suku bunga tersebut merupakan yang tertinggi sejak September 2019, atau sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Biro Statistik Australia pada April lalu melaporkan inflasi di kuartal I-2022 melesat 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Angka tersebut sudah jauh lebih tinggi dari target RBA yang sebesar 2-3%.

4. India

Bank sentral India (The Reserve Bank of India/RBI) juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya dari rekor terendah. Hal ini sempat mengejutkan pasar pada Rabu (4/5/2022) lalu. RBI menaikkan suku bunga acuan sebesar 40 bps menjadi 4,40%, dari sebelumnya di level 4%. Hal ini menjadi perubahan pertama dalam dua tahun terakhir dan kenaikan suku bunga pertama dalam hampir empat tahun terakhir.

RBI juga menaikkan rasio cadangan kas bank (CRR) atau proporsi simpanan yang harus disisihkan bank di RBI sebagai uang tunai sebesar 50 bps menjadi 4,50%, efektif mulai 21 Mei 2022.

Kenaikan suku bunga acuan RBI pun membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintahnya bertenor 10 tahun melompat ke level 7,42%, tertinggi sejak Mei 2019.

5. Hong Kong

Otoritas Moneter Hong Kong (Hong Kong Monetary Authority/HKMA) menaikkan suku bunga acuannya pada (5/5/2022) waktu setempat. Kenaikan sebesar 50 bps menjadi 1,25%.

6. Chili

Bank sentral Chili menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 bps menjadi 9% pada (8/6/2022). Tidak menutup kemungkinan kenaikan akan terus berlanjut guna mengendalikan inflasi.

Mengutip Reuters, Dewan Moneter Bank Sentral Chili memberikan suara bulat untuk kenaikan suku bunga setelah inflasi tahunan di negara produsen tembaga nomer 1 dunia itu mencapai 10,5% pada April 2022. Inflasi tersebut jauh di atas target bank sentral yang hanya 3%.

7. Kanada

Dari jauh-jauh hari Bank sentral Kanada sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps dari 0,5% menjadi 1% pada Rabu (13/4/2022). Keputusan diambil karena inflasi melonjak ke level 5,7%, jauh di atas perkiraan.

Inflasi meningkat karena harga komoditas minyak, gas alam, hingga bahan pangan melambung sejalan dengan ketidakpastian ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina.

8. Sri Lanka

Bank sentral Sri Lanka juga mengerek tingkat bunga acuan sebesar 700 bps menjadi 14,5% pada April lalu. Ini merupakan rekor kenaikan tertinggi.

Bunga acuan sengaja dikerek demi menjaga rupee Sri Lanka yang jatuh sampai 35% dalam sebulan terakhir. Nilai tukar rupee disebut menjadi yang terburuk di dunia, bahkan melebihi rubel Rusia yang juga terjun setelah invasi dilancarkan.

9. Eropa

Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) saat ini memang belum menaikkan suku bunga acuan. Meski begitu, pihaknya sudah ancang-ancang akan melakukannya pada bulan depan.

Dikutip dari CNBC, disebutkan ECB juga akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut. Pada rapat bulan Juli mendatang, ECB diyakini akan menaikkan bunga acuan sebesar 25 bps.

Sumber: Detik

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB

نموذج الاتصال